Pada artikel kali ini saya ingin membahas mengenai belief. Banyak dari artikel terdahulu memuat mengenai kata yang satu ini, namun saya belum menjelaskan secara khusus mengenainya. Selain itu saya juga menerima banyak e-mail yang menanyakan, kembali lagi, mengenai belief. Seperti biasa, pendekatan yang saya gunakan untuk pembahasan hal abstrak ini lebih berorientasi praktis ketimbang teoritis. Sehingga harapan setelahnya, tidak hanya anda dapat memahami konsep mengenai belief, namun juga dapat mengaplikasikannya pada hidup keseharian.
Sebenarnya disadari atau tidak, saya, anda dan semua orang adalah creature of belief. Anda menjalani hari-hari anda berdasarkan pada belief yang ada pada diri anda. Belief menentukan hidup anda, mulai dari menentukan orang yang anda temui, hal yang anda inginkan, cara yang anda lakukan untuk mewujudkan keinginan, dan lainnya. Belief system Sebelum saya membahas lebih lanjut saya ingin bertanya pada anda, hal apa yang paling anda inginkan saat ini? Jangan bilang tidak ada, karena tentu seperti saya, anda juga yakin bahwa semua orang pasti memiliki keinginan. Jika ada banyak, maka saya meminta anda untuk memilih satu saja yang paling anda inginkan. Anda tidak perlu memberi tahu siapa pun mengenai keinginan anda, cukup dapatkan dan simpan di pikiran anda. Misalnya, anda ingin menurunkan berat badan, berhenti merokok, mendapatkan lebih banyak uang, atau apa pun itu. Pertanyaan saya selanjutnya adalah hal apa yang anda yakini dapat mewujudkan keinginan anda. Dengan kata lain, hal apa yang anda yakini yang diperlukan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Misalnya untuk menurunkan bobot tubuh, mungkin anda yakin bahwa untuk menurunkan bobot tubuh anda perlu banyak berolah raga, diet teratur dan disiplin yang ketat. Jika anda melakukan semua hal tersebut, ada kemungkinan anda akan berhasil mendapatkan keinginan anda. Kesemua hal tersebut membentuk suatu belief system pada diri anda berkenaan dengan untuk mewujudkan keinginan anda. Seperti yang telah saya uraikan sebelumnya, jika anda melakukan semua hal yang anda yakini mengenai keinginan tersebut, ada kemungkinan anda akan berhasil mewujudkannya. Namun hal itu juga berarti bahwa ada kemungkinan anda tidak berhasil mewujudkannya. Mungkin tujuan untuk mendapatkan penurunan bobot tubuh sudah menjadi keinginan anda sejak lama, namun hingga saat ini anda masih belum dapat mewujudkannya. Lama-kelamaan keinginan itu hanya menjadi suatu jawaban formalitas ketika ada orang yang bertanya pada anda, “apa yang anda inginkan?” Namun sebenarnya anda tidak benar-benar mengharapkannya, karena anda tahu bahwa hal itu sangat sulit bahkan hampir tidak mungkin. Jika direnungkan lebih mendalam, sebenarnya terdapat dua metode untuk mewujudkan keinginan. Metode pertama adalah dengan bekerja dari dalam belief system dan metode kedua adalah dengan bekerja dari luar belief system. Bekerja dari dalam belief system Ketika anda melakukan semua hal yang anda yakini dapat mewujudkan keinginan anda, sebenarnya anda bekerja dari dalam belief system. Cara ini memiliki banyak kelemahan. Di antaranya adalah kemungkinan anda mendapatkan hal yang tidak sesuai dengan harapan anda. Hal yang ingin saya tekankan di sini adalah belief system anda bukanlah realita yang sebenarnya. Melainkan hanyalah suatu gambaran mental hasil observasi anda mengenai realita itu sendiri. Belief system anda adalah ukuran mengenai realita menurut versi anda. Karena hasil observasi anda terhadap realita, tidak akan pernah sama dengan realita yang sesungguhnya. Bahkan tidak ada satu orang pun di dunia ini yang dapat memiliki 100% akurasi kesamaan antara belief system dengan realita yang sesungguhnya. Ambil contoh seperti ini, sementara anda membaca artikel ini, mata anda tertuju pada setiap huruf yang membentuk kata di artikel ini, sadarkah anda pada rasa yang hadir di telapak kaki anda……SEKARAAAAAAANG…. Sehingga wajar saja jika anda tidak pernah mendapatkan keinginan anda ketika anda terus berpegang pada belief system yang keliru berkenaan dengan realita tentang keinginan tersebut. Bayangkan hal ini seperti ketika anda ingin berjalan ke Surabaya namun anda tidak tahu bahwa mobil yang anda tumpangi menuju ke Bandung. Bekerja dengan hanya mengandalkan belief system memunculkan tendensi bagi anda untuk lembam, statis, status quo. Tahukah anda bahwa belief mengenai sesuatu hal memiliki tendensi untuk saling menggugurkan. Saya berikan ilustrasinya seperti ini anda yakin bahwa olah raga sangat baik, namun anda juga yakin bahwa olah raga membosankan dan melelahkan. Hal ini merupakan dua belief mengenai satu aktifitas yang sama, yang satu positif sementara yang lain negatif. Sehingga seperti yang semuanya telah mengetahui, ketika positif bercampur dengan negatif, hal itu menghasilkan kenetralan, nol, nihil, nothing. Sehingga pada akhirnya anda kembali lembam. Selain itu, bekerja hanya dengan mengandalkan dari dalam belief system terkadang dapat menyurutkan anda, bahkan sebelum anda memulainya. Ketika anda yakin bahwa untuk mendapatkan bobot tubuh yang ideal adalah suatu hal yang sangat sulit. Sebenarnya sedikit orang yang tahu bahwa belief system juga memiliki aspek kreasi akan realita yang diharapkan setelahnya. Artinya terdapat semacam mekanisme internal di diri anda yang cenderung menyamakan realita dengan ekspektasi anda akan realita itu sendiri. Suatu ketika saya melihat beberapa anak yang akan bermain ice-skating. Dengan hanya melihat ekspresi pada wajah anak-anak tersebut, saya dapat mengetahui anak mana yang akan jatuh dan yang akan sukses saat meluncur di atas es. Pada mereka yang terlihat tegang otaknya mengirimkan sinyal agar seluruh sel siaga sebelum terjadi benturan saat terjatuh. Dengan kata lain, otaknya telah mengkoordinasikan strategi antisipasi sebelum terjadinya jatuh, yang mana menurut otaknya akan segera terjadi. Akibatnya seluruh tubuh si anak menjadi kaku, sehingga sangat sulit untuk menjaga keseimbangan ketika di atas es. Dan akhirnya, mereka memang terjatuh. Sehingga ketika anda yakin bahwa menurunkan bobot tubuh itu sulit, maka cenderung realita yang anda dapatkan sesuai dengan keyakinan internal anda. Karena belief system memiliki aspek kreasi, maka anda perlu berhati-hati dalam membangunnya. Bekerja dari luar belief system Metode lain untuk mewujudkan realita adalah dengan bekerja pada system belief tersebut. Dengan kata lain, bekerja dari luar system belief yang anda yakini untuk mewujudkan keinginan. Anda berhenti sejenak dan mulai memperhatikan keseluruhan model mental yang anda buat mengenai keinginan tersebut. Selanjutnya anda bertanya, “Dapatkah saya membuat model mental ini menjadi jauh lebih mudah, jauh lebih sederhana, sehingga keinginan tersebut pasti terwujud?” Ketika anda menggunakan metode ini anda tidak lagi terlalu memikirkan secara spesifik mengenai bagaimana cara untuk mewujudkan keinginan tersebut, karena anda yakin cepat atau lambat pasti terwujud. Bekerja dari luar system belief dapat ditempuh dengan dua cara, melalui mekanisme sub-conscious dan super-conscious. Mekanisme sub-conscious Dengan menggunakan mekanisme sub-conscious yang sebenarnya terjadi adalah anda memformat ulang pikiran bawah sadar anda (sub-conscious mind). Anda memasang belief baru yang mendukung (empowering belief) untuk mewujudkan keinginan dan pada saat yang bersamaan membuang belief yang selama ini selalu menghalangi (limitting belief). Anda dapat melakukan hal ini dengan banyak cara salah satunya adalah dengan secara teratur melakukan self-hypnosis. Mekanisme super conscious Cara yang lain adalah dengan mengandalkan mekanisme superconscious, potensi di luar consciousness anda. Tahukah anda bahwa sebenarnya alam semesta beserta isinya saling berhubungan satu sama lain. Saya, anda dan berbagai makhluk lainnya merupakan komponen dari ke-SATU-an alam semesta. Terdapat suatu mekanisme yang memungkinkan alam semesta beserta isinya bekerja mewujudkan sesuatu. Manusia, termasuk saya dan anda di dalamnya, dapat “memerintahkan” dunia berserta isinya untuk bersatu padu bergerak ke arah tertentu. Saya tidak akan mengarahkan penjelasan saya masuk ke wilayah relijius. Anda bebas mengasosiasikan fenomena superconscious dengan apa pun, apakah itu agama, keyakinan, spiritualisme atau yang lainnya. Saya hanya ingin menekankan bahwa semua individu dapat memanfaatkan fenomena superconsicous untuk membantu mewujudkan keinginan. Dengan hanya membuka diri pada peranan superconscious, akan sangat mempermudah usaha anda dalam mewujudkan keinginan. Segera setelah anda melibatkan peranan superconsicous pada usaha anda, yang terjadi kemudian adalah anda mulai melihat berbagai kebetulan (synchronicity) yang selama ini seolah belum muncul atau selalu terlewatkan dari observasi anda. Namun anda perlu yakin dan benar-benar yakin akan hal ini sehingga anda dapat membuka diri anda seluas-luasnya pada intervensi dari superconsious. Dengan demikian anda mulai dapat segera mewujudkan apa yang selama ini selalu anda pikirkan (self-fulfilling prophecy). Anda mungkin beranggapan bahwa ini hanyalah sebatas kebetulan, namun sebenarnya tidak ada yang disebut kebetulan. Penciptaan alam semesta dan isinya terlalu besar untuk dijelaskan hanya melalui fenomena kebetulan semata. Intensi Manifestasi keinginan Anda dapat melibatkan peranan superconscious dengan menyatakan INTENSI anda dan meminta semuanya untuk berkolaborasi dalam harmoni sehingga memberikan MANIFESTASI. Sehingga kini keinginan anda bukan lagi sebatas keinginan, melainkan sudah menjadi jauh lebih kuat, menjadi intensi. Sebenarnya banyak orang yang mengetahui mengenai intensi, namun mereka hanya menggunakannya secara terbatas. Contohnya ketika anda sedang berada di jalan dan tiba-tiba perut anda terasa sangat mulas. Saya yakin apa pun yang terjadi, apa pun yang sedang anda hadapi, anda mengerahkan seluruh pemikiran, kekuatan dan berbagai potensi lainnya untuk mencari kamar kecil. Dan itulah intensi anda saat itu. Anda dapat menggunakan kekuatan intensi lebih besar lagi cakupannya dari pada sebatas itu. Ketika anda memegang intensi tersebut cukup lama, di setiap saat, di setiap tempat, maka yang sebenarnya terjadi adalah anda sedang memasang empowering belief baru. Semakin anda menemui berbagai keselarasan antara intensi anda dengan berbagai kejadian menguntungkan yang anda temui, belief anda semakin kuat. Selain itu bekerja dari luar belief system juga dapat mempercepat perwujudan dari keinginan anda, dengan mengatasi berbagai konflik internal antar belief yang anda yakini. Pada ilustrasi di atas, ketika anda yakin berolah raga baik namun anda juga yakin bahwa berolah raga melelahkan, memunculkan konflik yang membuat anda tidak melakukan progres sama sekali. Dengan hanya meyakini, dan benar-benar meyakini bahwa suatu saat nanti anda akan mendapati penurunan berat badan, tidakkah ini dapat mengatasi konflik antara kedua belief tersebut. Sehingga setelahnya anda dapat terus terpacu untuk berolah raga karena anda yakin usaha anda akan membuahkan hasil. Apa yang saya sampaikan di sini sebenarnya adalah agar anda tidak hanya menggunakan salah satu cara yang telah saya sampaikan sebelumnya. Gunakan kedua cara tersebut untuk mewujudkan keinginan anda, bekerja dari dalam dan dari luar belief. Kedua cara ini tidak akan memunculkan konflik antara satu dengan yang lain karena sebenarnya mereka saling mendukung. Sehingga kini, segera tentukan intensi anda dan nyatakan seyakin-yakinnya. Anda tidak perlu terlalu merisaukan bagaimana cara mewujudkannya. Cukup nyatakan INTENSI anda dan kemudian biarkan muncul MANIFESTASI-nya. “when you really intent on something, the whole universe will conspire to manifest it…” |